Ada Surga di bawah kaki Gunung Ungaran
AGEN BOLA TERPERCAYA - Alam bawah Gunung Ungaran masih sangat segar hingga membuat wisatawan berbondong-bondong mengunjungi tempat ini. Ya, meski tak banyak jejak pembangunan infrastruktur, kondisi ini justru dimanfaatkan wisatawan untuk bisa lebih dekat dengan alam. Di mata kaki Gunung Ungaran bagian barat, dua obyek wisata alam hadir dan memanjakan mata. Ya, dua wisata air terjun. Warga menamakan dua tempat itu, Curug Benowo dan Curug Lawe. Baik Curug Benowo dan Lawe bertempat di Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Perlu waktu satu jam perjalanan dari Kota Semarang untuk melihat keindahan alam ini. Tempat wisata ini tergolong mudah ditemukan.
Sebelum anda masuk, Anda bisa melewati Kecamatan Gunung Pati, atau arah Kota Semarang bagian Selatan. Petunjuk arah Curug Lawe sudah menanti jika sudah mulai masuk ke arah gunung. Anda tak akan bosan melihat pemandangan alam sepanjang perjalanan. Para pedagang durian dan rambutan berjejer menawarkan dagangannya. Pun, Kota Semarang mulai terlihat ketika mulai sampai di titik pendakian.
Setelah masuk di area pintu masuk Curug, tiket masuk untuk dua wisata itu hanya Rp 4.000. Tarif yang relatif murah itu bukan berarti tempat wisata yang ada tidak bagus. Justru, wisata yang relatif murah inilah yang menandakan obyek wisata ini masih belum dibangun infrastruktur, atau dilirik pemerintah setempat.
Sebelum masuk ke lokasi, sebaiknya Anda membawa bekal tersendiri. Pasalnya, beban berat menanti. Jarak Curug Lawe-Benowo dari pintu masuk sangat jauh, dan hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Tidak ada tumpangan, dan Anda harus masuk berjalan kaki menyusuri hutan. Ya, hutan yang penuh dengan semak belukar, pepohonan, jalan yang naik-turun bebatuan. Kira-kira satu hingga dua jam perjalanan dari pintu masuk jika jalan anda cepat.
Sebelum anda masuk, Anda bisa melewati Kecamatan Gunung Pati, atau arah Kota Semarang bagian Selatan. Petunjuk arah Curug Lawe sudah menanti jika sudah mulai masuk ke arah gunung. Anda tak akan bosan melihat pemandangan alam sepanjang perjalanan. Para pedagang durian dan rambutan berjejer menawarkan dagangannya. Pun, Kota Semarang mulai terlihat ketika mulai sampai di titik pendakian.
Setelah masuk di area pintu masuk Curug, tiket masuk untuk dua wisata itu hanya Rp 4.000. Tarif yang relatif murah itu bukan berarti tempat wisata yang ada tidak bagus. Justru, wisata yang relatif murah inilah yang menandakan obyek wisata ini masih belum dibangun infrastruktur, atau dilirik pemerintah setempat.
Sebelum masuk ke lokasi, sebaiknya Anda membawa bekal tersendiri. Pasalnya, beban berat menanti. Jarak Curug Lawe-Benowo dari pintu masuk sangat jauh, dan hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Tidak ada tumpangan, dan Anda harus masuk berjalan kaki menyusuri hutan. Ya, hutan yang penuh dengan semak belukar, pepohonan, jalan yang naik-turun bebatuan. Kira-kira satu hingga dua jam perjalanan dari pintu masuk jika jalan anda cepat.
Ketika jalan kaki, Anda juga harus berkonsentrasi penuh. Jalan setapak yang menyusur ke bawah hanya cukup untuk satu orang secara bergantian. Lebar jalan yang kurang dari satu meter mengharuskan anda untuk hati-hati, lantaran di sekeliling jalan ada jurang yang menanti. Meski begitu, jalur itu aman untuk dilalui.
Setelah jalur itu selesai, Anda akan melewati jalan di atas bukit yang terbuat dari Baja yang di bawahnya dilapisi dengan kayu. Jalur itu kerap digunakan wisatawan untuk berfoto ria. Setelah jalur itu, Anda harus bersiap karena jalur yang dilalui banyak bebatuan, berkelok dan panjang. Anda juga melewati beberapa sungai dalam perjalanan naik turun gunung itu.
Setelah berjalan panjang, rasa lelah anda akan terbayarkan dengan pemandangan luar biasa dari air terjun yang ada di balik gunung. Baik Curug Lawe maupun Curug Benowo menawarkan panorama luar biasa, yang semuanya membuat Anda akan berlama-lama di sana. “Saya puas. Jalan yang jauh itu akhirnya terbayarkan dengan curug ini. Amazing,” ujar Abdus Salam (25), wisatawan asal Kota Semarang, Jawa Tengah, akhir pekan kemarin.
Bagi wisatawan, curug itu adalah tempat yang dituju. Setelah sampai di Curug Benowo, ternyata Kompas.com tidak sendirian. Ada ratusan warga yang mengantre melihat dua surga tersembunyi di bilik gunung Ungaran itu. Ketika sampai di Curug Benowo, pemandangan akan terasa beda. Corak air tejun mengalir dari atas tebing setinggi kurang lebih 30 meter. Air yang meluncur ke bawah terlihat begitu indah, karena cucuran air terselip di tengah tebing lain yang sama-sama menjulang tinggi.
Setelah jalur itu selesai, Anda akan melewati jalan di atas bukit yang terbuat dari Baja yang di bawahnya dilapisi dengan kayu. Jalur itu kerap digunakan wisatawan untuk berfoto ria. Setelah jalur itu, Anda harus bersiap karena jalur yang dilalui banyak bebatuan, berkelok dan panjang. Anda juga melewati beberapa sungai dalam perjalanan naik turun gunung itu.
Setelah berjalan panjang, rasa lelah anda akan terbayarkan dengan pemandangan luar biasa dari air terjun yang ada di balik gunung. Baik Curug Lawe maupun Curug Benowo menawarkan panorama luar biasa, yang semuanya membuat Anda akan berlama-lama di sana. “Saya puas. Jalan yang jauh itu akhirnya terbayarkan dengan curug ini. Amazing,” ujar Abdus Salam (25), wisatawan asal Kota Semarang, Jawa Tengah, akhir pekan kemarin.
Bagi wisatawan, curug itu adalah tempat yang dituju. Setelah sampai di Curug Benowo, ternyata Kompas.com tidak sendirian. Ada ratusan warga yang mengantre melihat dua surga tersembunyi di bilik gunung Ungaran itu. Ketika sampai di Curug Benowo, pemandangan akan terasa beda. Corak air tejun mengalir dari atas tebing setinggi kurang lebih 30 meter. Air yang meluncur ke bawah terlihat begitu indah, karena cucuran air terselip di tengah tebing lain yang sama-sama menjulang tinggi.
Sementara menuju Curug Benowo, kondisi lebih alami. Rimbunnya pepohonan memaksa sinar matahari tertahan di atas pohon. Kondisi di sekitar Curug Lawe seperti fajar, tapi sangat ramai wisatawan. Corak air tejun terlihat lebih lebar dan mencucur deras dari atas tebing. Beberapa mata air juga mencucur deras di tebing sekitarnya. Arus air terjun lebih lebat dari Curug Benowo. Tempat ini lebih ramai pengunjung, lantaran aksesnya lebih mudah. Ratusan wisatawan pun mengabadikan diri dengan latar air terjun. Meski handpone atau kamera terkena embusan debu air, hal tersebut tidak menyurutkan minat mereka untuk berfoto ria. Sebagian lain memberanikan diri berbasah-basahan dengan mata air dingin itu.
Wisatawan lain, Maulana Ali (21) mengaku sangat puas melihat dua surga alam yang dikunjunginya itu. Meski tidak ikut berbasah-basahan, dirinya puas menikmati keindahan alam yang tersembunyi itu. “Ayo cari curug lagi, ini bagus sekali,” kata dia bersemangat.
Wisatawan lain, Maulana Ali (21) mengaku sangat puas melihat dua surga alam yang dikunjunginya itu. Meski tidak ikut berbasah-basahan, dirinya puas menikmati keindahan alam yang tersembunyi itu. “Ayo cari curug lagi, ini bagus sekali,” kata dia bersemangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar