Senin, 05 Desember 2016

Serunya Tradisi Omed-omedan di kota bali ini

Serunya Tradisi Omed-omedan di kota bali ini 


AGEN SABUNG AYAM TERPERCAYA - Bali punya tradisi unik dan lucu bernama Omed-omedan. Nonton acara ini, kalian pasti tersenyum lebar. Anak muda berciuman dan tarik-tarikan, tapi tidak sembarangan lho.

Barangkali traveler sudah pernah mendengar tentang tradisi unik Omed-omedan dari Bali. Ya, di acara ini traveler bisa menyaksikan ratusan anak muda Bali saling berciuman.

Eits, jangan berpikiran negatif dulu. Omed-omedan bukanlah ajang untuk mengumbar nafsu birahi. Ini adalah acara adat dimana kita bisa belajar soal rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang erat.

Omed-omedan dalam bahasa Indonesia berarti tarik-menarik. Acara omed-omedan biasanya digelar sehari setelah perayaan Hari Raya Nyepi.

Salah satu desa yang masih menyelenggarakan acara ini adalah Desa Sesetan, Denpasar, Bali. Para anak muda berusia 17-30 tahun di desa ini yang belum menikah akan turut berpartisipasi dalam acara omed-omedan.

Begitulah penggalan lirik lagu yang dinyanyikan para pemuda dan pemudi Desa Sesetan. Gelut berarti saling berpelukan, diman diartikan sebagai mengungkapkan rasa kasih sayang dengan ciuman, siam yang berarti siram, dan kedengin yang berarti tarik menarik.

Ya, inti dari acara omed-omedan ini adalah peluk, cium, siram lalu tarik! Begitu terus, berulang sampai semua pemuda dan pemudi Desa Sesetan mendapatkan giliran.

Tradisi Omed-omedan ini bertujuan untuk memperkuat rasa Asah, Asih, dan Asuh antar warga, khususnya warga Banjar Kaja, Desa Sesetan. Acara diawali dengan sembahyang bersama di Pura. Kemudian dilanjutkan dengan pementasan Barong Bangkung Jantan dan Betina. Setelah selesai, barulah kelompok peserta memasuki pelataran Pura.

Ada dua kelompok yang terlibat omed-omedan, yaitu kelompok laki-laki dan perempuan. Posisi laki-laki dan perempuan pun dibuat saling berhadapan. Sebelum acara mulai, musik gamelan pun dimainkan. Seorang sesepuh desa memberikan aba-aba agar kedua kelompok saling mendekat.

Begitu kedua kelompok ini mendekat, peserta terdepan dari masing-masing kelompok akan saling gelut (peluk), kemudian diman (cium), lalu siam (disiram air), dan peserta lainnya ngedengin alias tarik menarik. Sementara, para penonton yang menyaksikannya hanya bisa tertawa lepas menyaksikan keseruan acara ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar