Vancouver Destinasi yang tak akan terlupakan
.
Ia didapuk sebagai wilayah Kanada dengan pertumbuhan paling cepat. Kemajuan ilmu pengetahuan maupun wawasan piker warganya juga turut andil kenapa kota di ketinggian kurang dari 3 meter dpl ini tergadang sebagai bagian dari kota-kota dunia paling terbuka dan toleran.
Masuk akal, lebih dari lima sekolah tingginya masuk dalam jejeran sekolah favorit anak-anak muda dari berbagai belahan bumi
Nama Vancouver diambil dari nama kapten Inggris, George Vancouver, yang dianggap sebagai pembuka pintu bangsa Eropa ke semenanjung Burrard. Kehidupan pra sejarah wilayah ini tidak begitu banyak menyisakan bekas, mungkin ribuan tahun silam lebih banyak es di sini.
Pembangunan secara signifikan dimulai pada tahun 1986 ketika Vancouver terpilih sebagai kota penyelenggara World Expo. Para investor maupun developer terkesan oleh topografi, iklim, serta prospek perdagangan melalui jalur laut dan udara. Sejumlah perhelatan global pun akhirnya mengambil tempat di Vancouver,
termasuk Olimpiade Musim Dingin 2010 lalu.
Industri yang mula-mula berpusat di sekitar pelabuhan dan mengutamakan pertambangan maupun kehutanan, lambat laun bergeser ke bidang jasa lain akibat pengembangan ilmu pengetahuan, seperti kesehatan, bio teknologi, dan perangkat lunak elektronik.
Dalam dunia pelancongan, kota kelahiran aktor Hollywood Ryan Reynolds ini mulai dilirik karena keindahan alam juga kesempatan untuk melakukan aktifitas luar ruangan.
Sebagai kota berumur muda, Vancouver memang tidak punya “Old Town”, istana atau kastil peninggalan jaman Permulaan hingga Medieval sebagaimana kota-kota di Eropa.
Tidak adanya jejak sejarah kolonialisasi awal dari bangsa Spanyol maupun Portugal juga ‘mengamankan’ Vancouver (juga Kanada secara umum) dari pengaruh dominasi budaya Latin laiknya Amerika Tengah hingga Amerika Selatan. Meskipun unsur Inggris, Perancis, dan Cina cukup signifikan di Kanada,
namun proses pembauran antara etnis telah menjadikan penduduk Vancouver terlahir sebagai penduduk baru yang lebih percaya diri menyebut diri sebagai ‘Vancouverites’ (julukan bagi warga Vancouver).
Vancouver juga merupakan kota cosmopolitan nomor satu di Kanada. Tempat menyatunya bermacam budaya, masakan, dan kecanggihan bohemian.
Kota ini menawan dikunjungi sepanjang tahun, meskipun lonjakan pengunjung paling banyak terjadi ketika Musim Dingin.
Tawaran kegiatan yang berhubungan dengan salju pegunungan telah menambahkan citra Vancouver sebagai jantung ski resorts unggulan sejagat.
Usia kota ini terbilang masih hijau, 129 tahun atau lebih muda empat abad dari Jakarta, tapi sepak terjangnya dalam kemajuan ekonomi dan sosial tak bisa diremehkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar